"Mbak woles itu apa si? Apakah sejenis ciyus? Kok saya cari di kamus alay nggak ada yah," begitu tanya salah seorang dalam kontak blackberry messanger, siang itu.
Hihi, aku cuma nyengir aja. Baru nyadar ternyata banyak orang yang 'ngeh' dengan kata woles. Wkwkwk... Jadi begini, tulisan ini sekaligus menjelaskan dan mengklarifikasi tentang berbagai pertanyaan soal woles dan wolesiyah yang bertubi-tubi menyerang saya. Eaa.. Gaya beud dah!
Kalau boleh dirata-rata nih, sekitar 30 dari 300 kontak BBM saya pernah menyanyakan arti kata woles. Ada yang cuma pengen tau, ada yang pengen tau banget alias kepo. Wkwkkwwk
Pertama kali kenal kosa kata woles itu jaman awal-awal saya di desk ekonomi, sekitar Maret lalu. Jadi ceritanya, ada seorang fotografer republika inisial WH yang mempopulerkan kata itu. Yeah, namanya juga baru di ekonomi, banyak keluhan yang sering banget dialami dulu. Beberapa kali liputan ekonomi, eh.. Ternyata saya sering ketemu sama mas WH ini.
Hihihi, nggak tau kenapa ya.. Kaya sudah menjadi semacam kebiasaan, kalau ketemu temen kantor di lapangan berasa ketemu saudara lama. Semua hal diceritain alias curhat. Wkwk..
Si mas WH, paling benter menyimak, sambil menyernyitkan alis, sedikit buka kaca mata dan gaya coolnya, dia cuma bilang "woles". Yeah, satu dua kali ketemu di lapangan eh ternyata semakin banyak hal-hal yang bisa dicurhatin. Semacam cerita reporter yang udah liputan mpe malem tapi beritanya nggak dinaikin, lalu si mas WH tetap dengan gayanya yang santai bilang "woles".. Hahahaha..
Dan selalu begitu. Mas WH selalu mengajarkan wahwa "tulis dan lupakan". Artinya, kewajiban saya sebagai reporter adalah menulis. Perkara tulisan itu mau dicetak atau tidak, itu sudah menjadi urusan redaktur-petinggi, dan kewajiban reporter hanya selesai hingga tulisan itu diposting ke email.
"Woles lah, yang penting kan udah bikin."
Okesip, dari situ saya nggak pernah menanyakan makna harfiah dari kata "woles". Buat saya, nggak penting arti kata itu, intinya makna woles ya bisa menerima sesuatu hal dengan bisa meminimalisir keluhan atau rasa nggak enak. Nah, sampai bulan puasa, saya nginep di tempat saudara di bekasi. Ngobrol-ngobrol ngobrol banyak, si saudara saya ini ngucapin kata woles.
Saya lalu cerita ke sepupu ini ada temen juga yang hobi banget dengan kata woles. Lalu, saya tanya: "dek, woles ki jane artine opo toh?", saudara saya ini bilang, "mba.. Woles iti selow yang dibalik," kata dia sambil ngengir. Ealaaaah, baru tahu woles maksudnya begituh.
Owalaaahhh...
Seiring berjalannya waktu, ternyata woles itu bisa memiliki banyak makna. Misalnya nih, kamu lagi antri mandi, udah lamaaaa banget antrinya. Eh, pas dapet giliran kamu mandi malah airnya udah abis. Haha.. Tapi kamu tetep stay kalem, itu namanya Woles.
Woles itu juga bisa berarti kamu udah nglembur semalaman, demi mengerjakan sebuah tugas nan suci dari dosen. Eh, pas giliran besoknya mau dikumpulin ternyata si dosen mendadak sakit dan tugas itu ditunda buat pekan depannya lagi. Itu namanya woles.
Intinya, woles itu semacam energi positif yang bisa bikin kamu terus bisa happy, bisa menerima kenyataan. Menggerutu atau ngeluh boleh lah dikit-dikit. Namanya juga manusia, tapi bentar aja, setelah itu kembali ke woles seperti semula.
Viva woles lah pokoknya....
Hihi, aku cuma nyengir aja. Baru nyadar ternyata banyak orang yang 'ngeh' dengan kata woles. Wkwkwk... Jadi begini, tulisan ini sekaligus menjelaskan dan mengklarifikasi tentang berbagai pertanyaan soal woles dan wolesiyah yang bertubi-tubi menyerang saya. Eaa.. Gaya beud dah!
Kalau boleh dirata-rata nih, sekitar 30 dari 300 kontak BBM saya pernah menyanyakan arti kata woles. Ada yang cuma pengen tau, ada yang pengen tau banget alias kepo. Wkwkkwwk
Pertama kali kenal kosa kata woles itu jaman awal-awal saya di desk ekonomi, sekitar Maret lalu. Jadi ceritanya, ada seorang fotografer republika inisial WH yang mempopulerkan kata itu. Yeah, namanya juga baru di ekonomi, banyak keluhan yang sering banget dialami dulu. Beberapa kali liputan ekonomi, eh.. Ternyata saya sering ketemu sama mas WH ini.
Hihihi, nggak tau kenapa ya.. Kaya sudah menjadi semacam kebiasaan, kalau ketemu temen kantor di lapangan berasa ketemu saudara lama. Semua hal diceritain alias curhat. Wkwk..
Si mas WH, paling benter menyimak, sambil menyernyitkan alis, sedikit buka kaca mata dan gaya coolnya, dia cuma bilang "woles". Yeah, satu dua kali ketemu di lapangan eh ternyata semakin banyak hal-hal yang bisa dicurhatin. Semacam cerita reporter yang udah liputan mpe malem tapi beritanya nggak dinaikin, lalu si mas WH tetap dengan gayanya yang santai bilang "woles".. Hahahaha..
Dan selalu begitu. Mas WH selalu mengajarkan wahwa "tulis dan lupakan". Artinya, kewajiban saya sebagai reporter adalah menulis. Perkara tulisan itu mau dicetak atau tidak, itu sudah menjadi urusan redaktur-petinggi, dan kewajiban reporter hanya selesai hingga tulisan itu diposting ke email.
"Woles lah, yang penting kan udah bikin."
Okesip, dari situ saya nggak pernah menanyakan makna harfiah dari kata "woles". Buat saya, nggak penting arti kata itu, intinya makna woles ya bisa menerima sesuatu hal dengan bisa meminimalisir keluhan atau rasa nggak enak. Nah, sampai bulan puasa, saya nginep di tempat saudara di bekasi. Ngobrol-ngobrol ngobrol banyak, si saudara saya ini ngucapin kata woles.
Saya lalu cerita ke sepupu ini ada temen juga yang hobi banget dengan kata woles. Lalu, saya tanya: "dek, woles ki jane artine opo toh?", saudara saya ini bilang, "mba.. Woles iti selow yang dibalik," kata dia sambil ngengir. Ealaaaah, baru tahu woles maksudnya begituh.
Owalaaahhh...
Seiring berjalannya waktu, ternyata woles itu bisa memiliki banyak makna. Misalnya nih, kamu lagi antri mandi, udah lamaaaa banget antrinya. Eh, pas dapet giliran kamu mandi malah airnya udah abis. Haha.. Tapi kamu tetep stay kalem, itu namanya Woles.
Woles itu juga bisa berarti kamu udah nglembur semalaman, demi mengerjakan sebuah tugas nan suci dari dosen. Eh, pas giliran besoknya mau dikumpulin ternyata si dosen mendadak sakit dan tugas itu ditunda buat pekan depannya lagi. Itu namanya woles.
Intinya, woles itu semacam energi positif yang bisa bikin kamu terus bisa happy, bisa menerima kenyataan. Menggerutu atau ngeluh boleh lah dikit-dikit. Namanya juga manusia, tapi bentar aja, setelah itu kembali ke woles seperti semula.
Viva woles lah pokoknya....
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Bacotan Gue
dengan judul opo iku woles ??????. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://blogbabay.blogspot.com/2013/01/opo-iku-woles.html. Terima kasih!
Ditulis oleh:
Unknown - Rabu, 23 Januari 2013
Belum ada komentar untuk "opo iku woles ??????"
Posting Komentar